Kalsel torehkan sejarah lestarikan Meratus

4

Ini suatu kemajuan yang sangat berarti, saya mengajak kita semua untuk merawat, melestarikan mengembangkan dan bumi Kalsel terutama Pegunungan Meratus untuk anak cucu kita nantinya,

Banjar (Antaranews Kalsel) –  Provinsi Kalsel berhasil menorehkan sejarah di bidang tata kelola dan pelestarian lingkungan. Salah satu fokus perhatian utama adalah kerja bersama dalam merawat  dan memelihara Pegunungan Meratus.

Salah satu langkah konkrit yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan kekayaan alam lingkungan warga Kalsel terbesar itu adalah penetapan Pegunungan Meratus  ke dalam daftar taman bumi ( Geopark) Nasional.

Menandai penetapan tersebut, Gubernur kalsel mendeklarasikan Pengunungan Meratus menjadi Geopark Nasional.

Bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, masyarakat peduli lingkungan, Paman Birin sapaan akrabnya,  mendeklarasikan Pegunungan Meratus menjadi Geopark Nasional di Kiram Park, Kabupaten Banjar, Minggu (24/2

Acara yang dihadiri oleh ribuan warga dari berbagai daerah di Kalsel tersebut, juga ditandai dengan pembacaan deklarasi yang diikuti oleh  penyanyi ternama tanah air Slank dan Inka Christie.

Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi dan mengajak masyarakat setempat berperan serta melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya.

Adapun bunyi deklarasi tersebut adalah, atas nama  masyarakat Kalsel bertekad menjaga dan melestarikan  Pegunungan Meratus sebagai bagian geopark nasional beserta seluruh geositenya.

Selain itu, mendukung pengembangan geopark Meratus sebagai salah satu wisata geologi unggulan di Kalimantan Selatan dengan tema ofiolit tertua di Indonesia.

Pemprov Kalsel bersama masyarakat, juga  berkomitmen untuk menjadikan Geopark Nasional Pegunungan Meratus sebagai Geopark Internasional.

Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor mengucapkan syukur karena wilayahnya dianugerahi kekayaan alam yang begitu banyak unik.

“Kalimantan Selatan mempunyai situs warisan geologi (geosite) yang bernilai tinggi serta bentang alam yang indah tersebar di sepanjang Pegunungan Meratus, dari Kabupaten Tabalong sampai Kotabaru. Ini merupakan kekayaan alam yang tidak ada duanya,” ucapnya.

Menurutnya, saat ini pegunungan Meratus telah mendapat pengakuan sebagai Geopark Nasional oleh Komite Geopark Nasional. 

“Ini suatu kemajuan yang sangat berarti, saya mengajak kita semua untuk merawat, melestarikan mengembangkan bumi Kalsel, terutama Pegunungan Meratus untuk anak cucu kita nantinya,”ucapnya.

Infrastruktur

Ketua Umum Badan Pengelola Geopark Nasional Pegunungan Meratus Nurul Fajar Desira mengatakan, langkah Pemprov Kalsel dalam menyelematkan meratus dengan membentuk Badan Pengelola Geopark, Masterplane Pengembangan Geopark antra lain  meningkatkan infrastruktur yang ada di dalamnya.

Selain itu, juga meningkatkan jejaring dengan Geopark yang ada baik dari nasional dan internasional serta meningkatkan promosi wisata. 

Geopark Meratus ini, menjadi yang pertama di Pulau Kalimantan dan memiliki keunikan dibandingkan geopark lainya. Pegunungan Meratus merupakan sebuah pegunungan dengan gugusan kerak samudra (ofiolit) tertua di Indonesia dan bahkan dunia.

Didampingi Kadias PUPR Kalsel, Roy Rizali Anwar,  Fajar mengatakan, Pemprov akan mengusulkan Geopark Pegunungan Meratus menjadi berstatus internasional tahun depan.

“Target tahun depan kita akan usulkan Geopark Pegunungan Meratus ke UNESCO, untuk meningkatkan kunjungan wisata, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat,” ucapnya.

Menurutnya, dengan berstatus UNESCO Global Geoprak maka akan mampu menarik wisatawan tidak hanya lokal tetapi juga dari mancanegara.

“Ini merupakan langkah kita untuk menggeser ketergantungan Kalimantan Selatan terhadap sektor sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,” ucapnya.

Dikatakanya pula, sampai saat ini telah ada empat geopark yang masuk sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). Geopark tersebut diantaranya Batur Unesco Global Geopark, Gunung Sewu Unesco Global Geopark, Rinjani Unesco Global Geopark dan Ciletuh-Plabuhanratu Unesco Global Geopark. 

Editor: Ulul Maskuriah

Blog Attachment
%d blogger menyukai ini: