Horor, Ribuan Makhluk Laut Mati Terdampar di Pantai Inggris

Ribuan bintang laut dan makhluk laut lainnya mati terdampar di sepanjang pantai di Kent dan East Yorkshire, menciptakan pemandangan surealis yang mengingatkan pada film horor pasca-apokaliptik. (Lara Maiklem/London Mudlark)


Terdamparnya ribuan bintang laut dan makhluk laut lainnya menciptakan pemandangan horor layaknya film masa pasca-apokaliptik.

Banyak orang Eropa menganggap kerusakan dari cuaca musim dingin yang baru-baru ini terjadi secara dramatis dijuluki sebagai “Beast from the East”. Namun, orang-orang yang mengunjungi bagian-bagian tertentu di pantai Inggris menemukan hal yang sangat mengejutkan.

Ribuan bintang laut dan makhluk laut lainnya mati terdampar di sepanjang pantai di Kent dan East Yorkshire, menciptakan pemandangan surealis yang mengingatkan pada film horor pasca-apokaliptik.

Lalu, bagaimana badai salju menyebabkan kehancuran laut?

Ribuan bintang laut terdampar di pantai Kent dan East Yorkshire, Inggris. (Lara Maiklem / London Mudlark)


Ribuan bintang laut yang terdampar bukanlah hal yang asing didengar. Seperti pada tahun 1960 silam, jutaan bintang laut ditemukan terdampar di pesisir Worcester County, Maryland, AS. Lebih dari 10.000 bintang laut juga ditemukan di sepanjang garis pantai di Isle of Man, Kepulauan Britania, pada tahun 1999. Tak hanya itu, 50.000 bintang laut juga terdampar di garis pantai Irlandia pada tahun 2009.

Peristiwa ini tidak hanya meliputi bintang laut saja, tetapi juga termasuk hewan laut lainnya yang hidup di dasar laut, seperti kepiting dan moluska.

Belum diketahui secara pasti penyebab terdamparnya hewan-hewan laut mati secara massal ini. Namun, peristiwa ini diduga disebabkan oleh cuaca yang sangat dingin atau badai.

Bintang laut yang terdampar. (Lara Maiklem/London Mudlark)


“Beast from the East” adalah pusaran kutub yang membawa suhu beku dan hembusan angin kencang ke pantai timur Inggris. Angin kencang bisa mengganggu lautan sepanjang pantai, menciptakan ombak besar yang mengaduk dasar laut di mana banyak hewan berada. Sehingga, sedimen di dasar laut terganggu dan bisa mematikan hewan-hewan ini.

Hewan-hewan mati tersebut kemudian dapat terbawa ke pantai saat pasang tingi, dan terdampar saat pasang surut. Secara kebetulan, selama puncak badai, pantai Inggris juga mengalami pasang surut rendah, yang kemungkinan membuat angin kencang tersebut memberikan efek yang semakin buruk ke laut.

Tak hanya itu, “Beast from the East” membawa suhu yang sangat dingin beberapa derajat di bawah titik beku selama beberapa hari di beberapa bagian negara. Suhu rendah seperti itu dapat memiliki efek dramatis pada kehidupan laut.

Ribuan bintang laut dan mahluk laut lainnya yang terdampar di pantai Kent dan East Yorkshire, Inggris. (Lara Maiklem/London Mudlark)


Sebelumnya, suhu dingin dianggap sebagai penyebab keterdamparan massal, yang membuat lesunya kehidupan laut. Setelah terdampar, hewan yang masih hidup terkena suhu rendah yang berpotensi mematikan.

Bintang laut mungkin berisiko terdampar setelah badai karena perilaku yang dikenal sebagai “starballing”. Dengan meringkukkan beberapa lengan untuk menciptakan bentuk balon bola besar pada tubuh mereka, mereka dapat berguling di dasar laut dengan air yang bergerak cepat dan menempuh jarak yang lebih jauh. Namun, saat terjadi badai, mereka bisa lepas kendali dan terdampar di pantai.

Tampaknya, kemungkinan besar terjadinya keterdamparan massal setelah “Beast from the East” tersebut didorong oleh kecepatan angin yang tinggi, dikombinasikan dengan pasang surut yang rendah dan suhu dingin yang ekstrem (untuk Inggris).

Tak hanya bintang laut, makhluk laut lainnya seperti kepiting juga mati terdampar di pantai Kent dan East Yorkshire, Inggris. (Lara Maiklem/London Mudlark)


Beruntungnya, peristiwa tersebut sepertinya tidak akan berdampak panjang pada populasi bintang laut Inggris. Bintang laut tetap melimpah dan tersebar luas di perairan dangkal Inggris dan Samudra Atlantik.

Mereka adalah makhluk yang sangat tangguh yang hidup di habitat yang sangat dinamis, dapat meregenerasi lengan dan merupakan predator yang sangat efektif. Yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa kejadian cuaca ekstrem semacam ini mungkin akan lebih sering terjadi karena perubahan iklim.

Artikel Asli>>

Blog Attachment
%d blogger menyukai ini: