Tanbu Antisipasi Penyebaran Penyakit Kaki Gajah

“Hingga saat ini setiap Puskesmas yang ada di Tanah Bumbu masih melakukan perekapan data, dan pada bulan ini kami perkirakan dalam pelaksanaan dan realisasi pemberian obat filariasis lebih dari 85 persen,”

Batulicin – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mengantisipasi penyebaran penyakit kaki gajah atau Filariasis melalui Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) terhadap masyarakat dan pelajar.

Kepala Dinas Kesehatan Tanah Bumbu H. Damrah, di Batulicin, Jumat, mengatakan sesuai data terahir yang masuk di kantor dinas kesehatan pemberian obat filariasis yang sudah terealisasi mencapai 85 persen.

“Hingga saat ini setiap Puskesmas yang ada di Tanah Bumbu masih melakukan perekapan data, dan pada bulan ini kami perkirakan dalam pelaksanaan dan realisasi pemberian obat filariasis lebih dari 85 persen,” katanya.

Menurut Damrah, pada periode 2016 target POMP filariasis sebanyak 249.904 orang, sedangkan realisasinya POMP Filariasis sesuai data yang sudah masuk mencapai 198.616 orang atau sekitar 85 persen yang terdiri 97.115 perempuan dan 101.491 laki-laki.

Kegiatan POPM Filariasis, melaksanakan secara serentak di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Tanbu. Kegiatan dilakukan bertujuan untuk menyelamatkan masyarakat dari penularan penyakit yang membahayakan, sehingga mengakibatkan pembengkakan kaki secara permanen.

Selain memberikan pengobatan sebagai langkah untuk pencegahan, Dinas Kesehatan Tanah Bumbu juga memberikan pengetahuan tentang penyakit kaki gajah dan cara penularannya, serta cara mengantisipasinya.

Penyakit kaki gajah merupakan penyakit yang dapat menular dan penyebab penyakit kaki ini ditularkan melalui cacing filarial yang dibawa oleh berbagai jenis nyamuk.

Umumnya, penyakit ini terdapat di daerah tropika yang ada di seluruh dunia. Pendcerita penyakit gejala ini, akan mengalami pembengkakan dan pembesaran pada bagian tungkai kaki.

Nyamuk yang pernah menggigit penderita penyakit filariasis kemudian menggigit orang lain yang belum menderita, maka orang tersebut akan tertular.

“Melalui bulan pencanangan yang di rangkai dengan pemberian obat pencegahan massal ini, diharapkan masyarakat Tanbu terbebas dari penyakit kaki gajah. Pengobatan kaki gajah secara massal akan laksanakan sekali dalam satu tahun selama lima tahun berturut-turut dari 2015-2019. Dan pada periode 2016 merupakan yang kedua kali,” paparnya.

%d blogger menyukai ini: