Malabar Jadi Pasar Wisata

“Pengecatan pasar itu dilakukan para pedagang sendiri, pemerintah kota hanya mendukungnya, karena pasar itu diharapkan bisa lebih hidup,”

Banjarmasin – Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, memberi balutan cat warna kain khas setemat “sasirangan” terhadap Pasar Malabar di kota tersebut, agar menjadi wisata.

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin Hermansyah, di Banjarmasin, Kamis, menyebutkan, Pasar Malabar yang berada di Jalan Pangeran Samudera atau di pusat kota itu merupakan ikon pasar wisata daerah, makanya dibuat semenarik mungkin dengan diberikan cat dengan ornamen budaya setempat, kain Sasirangan.

“Pengecatan pasar itu dilakukan para pedagang sendiri, pemerintah kota hanya mendukungnya, karena pasar itu diharapkan bisa lebih hidup,” ujarnya.

Menurut dia, Pasar Malabar dijadikan pasar wisata karena di lokasi terseb ut adalah sentra penjualan batu akik terbesar di ibu kota provinsi ini, yang biasa menjadi tempat kunjungan para wisatawan yang menyukai atau pecinta batu cincin khas daerah Kalsel.

Bagi pemerintah kota, ujar Hermansyah, pengembangan pasar yang berseberangan dengan Pasar Sudimampir atau pusat grosir di kota berjuluk “Kota Seribu Sungai” tersebut sangat penting bagi peningkatan pariwisata daerah.

Tentunya, sambung dia, keberadaan pasar tradisional yang unik dan khas untuk meningkatkan kedatangan pariwisata daerah sangat penting, sama halnya pengembangan objek wisata alam.

“Tentunya orang berkunjung ke sebuah daerah wisata ujung-ujungnya akan mencari oleh-oleh khas daerah, nah tempat-tempat inilah yang kita buat menarik,” paparnya.

Sehingga, tutur Hermansyah, wajah pasar menjadi penting dibuat menarik dengan warna warni yang mencorakkan kekhasan daerah, Kalsel memiliki khas kain batik sasirangan.

“Sekalian mempromusikan kain batik khas daerah kita, makanya akan kita beri warna pasar-pasar rakyat atau tradisional kita bercorak itu,” paparnya.

Di Banjarmasin, sebut dia, ada sebanyak 54 buah pasar rakyat atau tradisional, sebagian besarnya bangunan fisiknya sudah diperbaiki pemerintah kota, demikian juga pengecatannya agar terlihat menarik.

“Secara bertahap pemerintah kota melakukan perbaikan dan revitalisasi pasar-pasar rakyat ini, sebab menjadi penggerak perekonomian daerah, juga bertujuan meningkatkan kepariwisataan,” paparnya.

%d blogger menyukai ini: