Tarantula Ternyata Makan Mamalia yang Lebih Besar dari Ukuran Tubuhnya

© Disediakan oleh PT. Dynamo Media Network

Hewan tidak bertulang belakang, seperti halnya tarantula atau laba-laba, dianggap sebagai hewan yang lemah. Hanya memakan hewan yang lebih kecil darinya, seperti ulat, jangkrik, belalang, dan serangga lain.

Tetapi, anggapan itu mungkin akan terbantahkan dengan penemuan terbaru dari peneliti di hutan Amazon, Brasil. Dalam penelitian yang dipublikasi dalam jurnal Amphibian and Reptile Conservation, peneliti menemukan anomali dari proses memangsa yang dilakukan oleh tarantula.

Peneliti menemukan, jika tarantula tidak hanya memakan serangga saja, melainkan berudu, katak, kadal. Lalu yang mencengangkan, tarantula bisa memakan hewan mamalia yang lebih besar darinya.

Dalam video yang menjadi bagian dari penelitian mereka, tergambarkan saat tarantula memangsa hewan mamalila yang merupakan oposum kecil, sejenis hewan marsupial yang hidup di daerah Amerika Selatan.

“Kami melihat tarantula besar di atas oposum,” kata ahli biologi University of Michigan, Michael Grundler dikutip Science Alert. “Oposum sudah ditangkap oleh tarantula dan (oposum) masih berjuang hingga akhirnya melemah. Setelah sekitar 30 detik, ia (oposum) berhenti menendang.”

Setelah oposum berhenti berjuang, tarantula menyeretnya agar tidak terlihat. Video tersebut diambil saat malam hari di mana hewan seperti tarantula aktif dan mencari mangsa.

Temuan itu kemungkinan merupakan dokumentasi pertama dari laba-laba jenis Mygalomorph sebesar piring makan yang memangsa hewan mamalia, opossum.

“Kami sangat gembira dan kaget, dan kami benar-benar tidak percaya dengan apa yang kami lihat,” kata Grundler. “Kami tahu kami menyaksikan sesuatu yang sangat istimewa, tetapi kami tidak menyadari bahwa itu adalah pengamatan pertama sampai setelah fakta.”

Tarantula Mygalomorph memangsa hewan mamalia, oposum, di hutan Amazon, Brazil. Foto: Maggie R. Grundler via YouTube
© Disediakan oleh PT. Dynamo Media Network Tarantula Mygalomorph memangsa hewan mamalia, oposum, di hutan Amazon, Brazil. Foto: Maggie R. Grundler via YouTube

Selama beberapa tahun, tim peneliti telah mempelajari hewan reptil dan amfibi di hutan hujan Amazon di kaki pegunungan Andes. Di wilayah itu, ada sekitar 85 spesies amfibi dan 90 reptil.

Penelitian juga menemukan jika sebagian besar kematian hewan bertulang belakang atau vertebrata berukuran kecil, dikarenakan mereka dimangsa oleh hewan berjenis artropoda seperti laba-laba dan tarantula.

“Ini adalah sumber kematian yang kurang dihargai di antara vertebrata,” kata ahli biologi evolusi University of Michigan, Daniel Rabosky.

Tarantula bersahabat dengan katak

Selain temuan anomali perilaku memangsa dari tarantula, peneliti juga mengamati hubungan yang sangat bersahabat yang dimiliki oleh satu spesies dari tarantula, Pamphobeteus, dengan spesies katak, Chiasmocleis ventrimaculata.

Biasanya, tarantula akan selalu memangsa setiap jenis katak lainnya, tetapi tarantula lebih memilih untuk meninggalkan katak Chiasmocleis ventrimaculata.

Ilustrasi katak. Foto: brian.gratwicke via Wikimedia Commons
© Disediakan oleh PT. Dynamo Media Network Ilustrasi katak. Foto: brian.gratwicke via Wikimedia Commons

Hubungan antara beberapa spesies tarantula dan katak telah didokumentasikan dengan baik. Karena, mereka memiliki hubungan yang saling menguntungkan. Katak mendapat sisa makanan dan perlindungan dari laba-laba, dan sebagai balasannya, katak memakan semut yang memangsa telur laba-laba atau tarantula.

Peneliti mengamati kedua katak dan tarantula remaja meninggalkan sarang yang sama saat malam hari untuk mencari makan. Beberapa tarantula memiliki larva terbang merangkak di tubuh mereka, yang menurut tim mungkin berarti katak juga membantu mengendalikan parasit di sarang mereka.

Artikel Asli>>

Blog Attachment

Related Blogs

%d blogger menyukai ini: