Apam Hambuku Jadi Daya Tarik BSF 2018

Apam Hambuku


Satu kuliner khas Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) berupa kue dengan nama “apam hambuku” menjadi salah satu daya tarik yang hadir di pembukaan Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 2018 di siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean, dari 7-11 Maret.

Kue “Apam Hambuku” menjadi daya tarik diantara beragam corak sasirangan yang merupakan kain khas warga Banjar yang ditampilkan di stan expo Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten/kota yang memeriahkan gelar event besar di Kota Banjarmasin tersebut.

Dekranasda Kabupaten HSU membawa langsung para pembuat kue khas daerah itu untuk mempraktek pembuatan dan memasaknya. Hingga menjadi perhatian istimewa para pengunjung.

Menurut Sekretaris Dekranasda Kabupaten HSU Sri Menor, Apam Hambuku merupakan kue atau wadai yang ada disalah satu desa di HSU, yakni, Desa Hambuku, Kecamatan Sungai Pandan, HSU.

“Jadi kita tampilkan kue ini untuk memperkenalkan kue khas daerah kita, ini dibuat tidak mudah, sebab mengaduk adonannya membutuhkan waktu hingga 6 jam, mereka dari binaan Dekranasda daerah kita,” ujarnya.

Selain Apam Hambuku, pihaknya juga menampilkan kue Pais Sagu dan Lupis, ada pula barang-barang kerajinan dari eceng gondok.

“Kita harap semua barang khas daerah kita ini bisa pula terkenal ke nasional bahkan internasional, sebagaimana kain sasirangan yang diupayakan bisa mendunia,” paparnya.

Sebagaimana ditegaskan Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina saat membuka gelar BSF 2018 tersebut, gelar BSF ini untuk mengupayakan kain sasirangan bisa berkiprah mendunia.

Selain itu, papar dia, gelar BSF yang sudah menjadi agenda event tahunan di ibu kota provinsi ini untuk meningkatkan kedatangan pariwisata.

“Sebab acara ini akan dibuat sangat meriah, di mana nantinya ada parade kain sasirangan yang diikuti sekitar 4.000 orang dan akan memamerkan kain sasirangan sepanjang 250 meter,” pungkasnya.

Artikel Asli>>

%d blogger menyukai ini: